topbella

Friday, April 16, 2010

Lagi Kangen Aja

"kangen".., sepertinya enam huruf ini sudah menjadi bagian keseharian aku selama ini. begini rasanya kalo jauhan sama keluarga. sama orang tua jauhan udah lama sejak aku masuk kuliah. eh skr sama suami pun harus jauhan juga.

kalo lagi kangen.., kanggeeennn bgt....., kayak malam ini nih, koq tiba2 kangen aja ya. ditambah dengerin lagunya D'masiv, waduh.. lengkap deh rasa kerinduan ini....

Aku ingin engkau ada disini
menemaniku saat sepi
menemaniku saat gundah

berat hidup ini tanpa dirimu
ku hanya mencintai kamu
ku hanya memiliki kamu

Reff:
aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh ku ingin kau tahu
aku rindu setengah mati

meski tlah lama kita tak bertemu
ku slalu memimpikan kamu
ku tak bisa hidup tanpamu

aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh ku ingin kau tahu
ku tak bisa hidup tanpamu
aku rindu…


Aku rindu banget malam ini sama kamu Ganteng...
Miss U so...

Wednesday, April 14, 2010

Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana


“aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…


aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”


— Sapardi Djoko Damono —



Indah sekali kata-kata ini. Bener-bener bikin aku terpesona. Sudah lama sekali aku suka dan kagum dengan bait puisi ini. "Mencintaimu dengan sederhana"... ehm, kata2nya sederhana tapi maknanya bagiku sangat luar biasa.

Aku gak tahu seperti apa mencintai dengan sederhana itu. Yang jelas, selalu berusaha dan mencoba untuk mencintainya dengan tulus, apa adanya dia. Jadi teringat dengan kata-kata yang tidak kalah indahnya, aku kutip untuk dicantumkan dalam undangan pernikahan kami (lupa dari mana ngutipnya)

Pernikahan atau Perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh solehah…


Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya


Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna didalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Maryam, yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah


Semoga aku bisa mencintaimu dengan sederhana, bisa menjadi istri kebanggaanmu, karena yang aku tahu, aku selalu mencintai dan merindukanmu...
(untuk seseorang yang selalu membuat hari-hariku menjadi sangat istimewa dan berharga)

Rumahku, Istanaku

Dulu pernah posting tentang proses pencarian rumah. Sebenernya bisa disebut agak telat posting ini skr. Tp gpp lah. Setelah proses pencarian rumah pada tahun 2007, kebetulan tahun pada saat itu aku sedang cuti kerja untuk tugas belajar di UI, sehingga cukup banyak waktu untuk hunting rumah kesana kemari.

Singkat cerita, setelah melalui proses panjang cari sana-sini, akhirnya kita memutuskan untuk membeli rumah di Permata Depok Regency. Waktu itu pertimbangannya karena terletak di pinggir jalan raya, dekat statsiun kereta (Depok Lama), harganya cukup masuk perhitungan (sesuai budget maksudnya), dan modelnya juga lumayan bagus menurut kami.

Akhirnya bulan Maret 2008, pengajuan kredit kami di Bank Niaga di setujui sesuai dengan plafon. Oh iya, awalnya pengajuan ke Bank ini pake namaku, karena suami pengennya ini rumah pakai namaku, katanya kalo ada apa2 dengan dia, setidaknya dia sudah meninggalkan rumah buat aku, halahh.. ngomong apa coba tapi ditengah jalan, ditelpon oleh pihak bank yang nyaranin agar pengajuan diganti saja dengan nama suami, mungkin karena gw pns kali ya.., kemungkinan disetujuinya kecil hiks..hiks.., y owes gw sih setuju aja, tapi suami tetep pengennya itu rumah pakai namaku, dan ternyata bisa meskiupun pengajuan ke Bank adalah suami. Bulan depannya, pembangunan rumah di mulai. Pihak developer menjanjikan paling lambat 6 bulan lagi rumah kami sudah selesai.

Setiap dua minggu sekali kita dateng untuk ngeliat proses pembangunan rumah

Rumah ini modelnya minimalis. Tipe dan tanahnya juga gak terlalu besar sih, abis gimana donk kita punya duitnya cuma cukup untuk rumah yang sederhana aja, itupun setelah nabung cukup lama ditambah kebetulan abis dapet rapelan uang saku kuliah hehehe, kita berpikir, kalo gak sekarang kapan lagi, mana harga rumah tiap tahun terus naik, kalo gak berani ambil keputusan nanti gak akan punya-punya. Tul gak?

Singkat cerita, Sekitar bulan September (lupa.., nyesel gak sempet di dokumentasikan) serah terima kunci dengan pihak developer. Bulan depannya kita mulai renovasi kecil2an. Rencananya biar tanah di belakang rumah ketutup aja sih, jadi kalo masak gak keujanan. Waktu itu renovasi pakai jasa sodara yang kebetulan memang tukang bangunan. Karena keterbatasan dana, atap penutupnya juga pakai asbes aja, kita berpikir untuk sementara aja dulu, siapa tau kedepan ada rezeki baru tutup benaran hehe. Bulan berikutnya, ada rezeki dikit, akhirnya kita mempercantik penampakkan depan, pasang pagar dan batu alam.

Buuanyakkkk banget sebenernya yang aku pengen rapihin. Pengen pasang kitchen set, pengen perluas kamar utama, pengen percantik taman, wah banyak deh, tapi berhubung belom ada dana, jadi keinginannya di kubur dulu. Dipikir2 jadi kayak yang gak bersukur, Alhamdulillah udah punya rumah juga, karena mungkin masih banyak orang diluar sana yang masih keujanan, masih desek2an karena keluarganya banyak… Bersyukur…, intinya adalah harus bisa mensykuri apapun yang sudah Allah kasi untuk kita… setuju….


Proses Pembangunan Rumah sampai selesai


Setelah sedikit Renovasi


Seperti apapun dan bagaimanapun, Rumahku adalah Istanaku... hehehe :)

About Me

My Photo
Dea
Working as a Researcher for Ministry of Trade. Live in Jakarta. A wife of fabulous husband and the mother of adorable Son. And still trying reach my dreams…
View my complete profile