topbella

Tuesday, June 09, 2009

One Last Cry

.
Hari ini ada rasa sedih yang membuncah. Ingin sekali rasa ini aku rangkai dalam untaian nada dan kata indah, tapi ah... rasanya seperti tidak ada kata-kata yang bisa mewakili rasa sakit dan pedih yang aku rasakan saat ini, dan rasanya ingin sekali menghabiskan waktu dengan cepat untuk menyelesaikan kesedihan ini. Dunia terasa begitu sepi dan gelap.

Ya.. rasa itu kembali hinggap dalam raga ini. Kesedihan yang diawali oleh pertanyaan yang sama. Kenapa dan mengapa sampai saat ini Allah belum juga mempercayakan bidadari kecil dalam kehidupanku. Dalam 2 hari ini setidaknya aku mendengar tiga kabar yang membahagiakan dari teman-teman terdekatku, tak lama lagi mereka akan menjadi seorang ibu. Berita itulah yang tiba-tiba saja menyeruakkan rasa pedih itu kembali datang. Iri, cemburu... ya mungkin saja itu adalah rasa cemburu, tapi tentu saja aku tidak bermaksud cemburu dalam arti yang buruk. Aku turut senang atas kebahagiaan mereka semua, semoga Allah melancarkan proses kehamilan sampai melahirkan nanti. Semalaman ini hanya aku habiskan dengan menangis, sampai mataku sembab dan perih. Tapi malam ini juga aku berjanji dan akan berusaha kalo ini adalah tangisan kesedihan yang terakhir. Sabar...Ikhlas, harus aku tanamkan lebih lagi dalam diri ini.


Ikhlas. Aku harus ikhlas menerima semua hal yang sudah dituliskan untukku, apapun keadaanya. Keluarga, teman-teman, pekerjaan dan segala hal yang sudah aku raih, itu semata-mata adalah titipan. Aku harus ikhlas jika yang terjadi sekarang tidak seperti yang diharapkan. Aku hanya bisa merencanakan, tapi yang tahu mana yang terbaik untukku dan untuk suamiku, siapa lagi kalo bukan Allah Yang Menciptakan kita semua. Maka, belajarlah untuk bisa lebih ikhlas lagi ya Des....


Sabar. Sabar menjalani apa yang seharusnya kita jalani. Sabar atas ujian, sabar atas kekecewaan, sabar atas penantian dan atas segala sesuatu. Apa yang aku jalani saat ini, itu hanyalah sebagian kecil dari kehidupan. Bersabarlah atas ujian yang dihadapi ya Des..., hadapilah dengan senyuman dan ketulusan.


Dan tentu saja yang terakhir adalah Syukur. Sepertinya aku sering lupa untuk bersyukur. Heheh.. jadi kadang suka malu sediri, Aku cenderung fokus terhadap masalah dan lupa untuk bersyukur atas nikmat-Nya yang berlimpah. Aku lebih sering mempertanyakan sesuatu yang belum aku miliki tapi lupa dengan apa yang telah aku dapatkan selama ini. Ya Allah, betapa banyak nikmat-Mu yang sering terlupakan. Maafkan Hamba ya Allah.

Semoga curhatan ini dapat menjadikan aku lebih dewasa lagi dalam menyikapi semua ketentuanMu ya Allah. Aku tahu anak adalah titipan, dan Engkau Maha Tahu akan kesiapan diriku menerima amanahMU ini. Suatu hari ketika Engkau percaya aku telah Siap dan waktunya sudah tepat, pasti akan datang titipan itu. Aku Yakin.

9 comments:

Anonymous said...

kau harus tahu dalam hatiku bergetar

waktuku tahu kau terluka saat aku...

buatmu menangis buatmu bersedih....

ingin ku memelukmu dan ucapkan maaf

maafkan aku......

maafkan aku....

gina said...

akhir dari sebuah tangisan adalah beribu senyuman kebahagiaan..insyaallah...insyaallah...Allah memberikan permata hati disaat yang paling tepat...tetap sabar,tabah, dan kuat ya Dea.....love u....gina

maulida said...

Ketika harus berpasrah...
bukan berarti telah menyerah..
Tapi hanya berserah pada-Nya...
Mba dea...
tetap semangat ya...
Semua akan indah pada waktunya...

lyla said...

Ateu dea...sabar, tenang...nikmati apa yang sekarang dijalani sebelum datang waktu sibuk dan nanti ga bisa berdua lagi...kita sayang tante...apalagi Allah, pasti lebih sayang sama tante...

Dea said...

Terimakasih banyak untuk semua teman2 terbaikku, dukungan dan doanya tiada terkira, hanya Allah yang bisa membalas semuanya.. Love U All

Iman Nurimansyah said...

seng sabar ya ndu.....,tapi tetap ikhtiar,smoga cpt dikabulkan doanya

Ayk said...

Semangat terus ya mbak deasi....

Anonymous said...

You are not alone. Saya punya harapan dan impian yg sama, keturunan yg sholeh/sholehah yg terlahir dari rahim sendirI. Penantian yg sangat lama (tapi menurut Allah SWT, mungkin belum lama, terkadang lelah hati,pikiran dan tenaga. Ada teman yg bilang sabar (mungkin kesabaran saya belum cukup menurut Allah SWT), ikhlas (walopun msh sulit rasanya) dan yakin(yakin bahwa Allah akan menjawab do'a qta). Paling tidak, rasa syukur atas Rahmat Allah yg lain, bisa lebih menguatkan hati :) Don't be sad, Allah aka selalu menemani...

Juli said...

Mbak...saya bersyukur telah menemukan blog nya.Saya merasa tidak sendirian. Kita punya masalah yang sama. Memang sabar dan shalat adalah kunci pertahanan kita...

Post a Comment

Kasih Komentar

About Me

My Photo
Dea
Working as a Researcher for Ministry of Trade. Live in Jakarta. A wife of fabulous husband and the mother of adorable Son. And still trying reach my dreams…
View my complete profile